Suami Berbohong Masalah Keuangan
#3 Menghindari Konflik
Suami mungkin berbohong untuk menghindari konflik atau pertengkaran dengan istri. Ketidakjujuran ini sering terjadi untuk menjaga keharmonisan rumah tangga meskipun sebenarnya berdampak buruk dalam jangka panjang.
[Baca Juga: Tips Pintar Diskusi Keuangan Bareng Suami Untuk Hindari Konflik]
BincangSyariah.Com – Dalam sebuah rumah tangga, terkadang ada suami yang tidak terbuka kepada istrinya dalam masalah keuangan, bahkan ada juga yang merahasiakan dan berbohong kepada istrinya. Misalnya, suami tidak memberitahu istrinya mengenai besaran gaji atau penghasilannya, atau memberitahu namun berbohong, tidak sesuai faktanya. Sebenarnya, bagaimana hukum suami berbohong dalam masalah keuangan?
Dalam Islam, suami tidak memiliki kewajiban untuk memberitahu istrinya mengenai besaran gaji atau penghasilannya. Yang wajib bagi suami adalah memberi nafkah pada istrinya dengan baik dan layak, baik makanan, pakaian, dan tempat. Selama hal itu sudah dipenuhi suami, maka kewajiban nafkah pada istrinya sudah gugur.
Oleh karena itu, jika suami sudah menafkahi istrinya dengan baik dan layak dari penghasilannya, maka istrinya tidak boleh menuntut suaminya untuk terbuka, transparan mengenai besaran gaji atau penghasilannya.
Menurut para ulama, suami memiliki hak penuh terhadap harta yang didapatkan dari hasil kerjanya. Karena itu, selama suami sudah melaksanakan tanggung jawab nafkah dengan baik dan layak kepada istrinya, maka suami boleh merahasiakan besaran gaji atau penghasilannya dari istrinya atas dasar pertimbangan kemaslahatan dan kebaikan, dan bukan bermaksud untuk menipu.
Misalnya istri terlalu perhitungan dan pelit, lantas suami hampir tak bisa berbagi kebaikan dengan orang tua atau keluarganya yang lain. Dalam hal ini, demi kebaikan, suami boleh merahasiakan keuangan miliknya. Ini boleh dilakukan apabila memang istrinya terlalu posesif terhadap harta suami.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa di antara kebohongan yang diperbolehkan adalah suami berbohong kepada istrinya, atau sebaliknya, dengan tujuan untuk kemasalahatan dan kebaikan, tentunya termasuk dalam masalah keuangan. Selama tidak berniat menipu, maka boleh bagi suami merahasiakan besaran gaji atau penghasilannya dari istrinya dan istri tidak boleh menuntut suami untuk terbuka dan transparan dalam masalah keuangan.
Hadis tersebut adalah hadis riwayat Imam Abu Dawud dari Ummu Kultsum binti ‘Uqbah bin ‘Abi Mu’aythin, dia pernah mendengar Nabi Saw bersabda;
أَعُدُّهُ كَاذِبًا، الرَّجُلُ يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ، يَقُولُ: الْقَوْلَ وَلَا يُرِيدُ بِهِ إِلَّا الْإِصْلَاحَ، وَالرَّجُلُ يَقُولُ: فِي الْحَرْبِ، وَالرَّجُلُ يُحَدِّثُ امْرَأَتَهُ، وَالْمَرْأَةُ تُحَدِّثُ زَوْجَهَا
Tidaklah termasuk bohong; orang (berbohong) untuk mendamaikan di antara manusia, dia mengatakan suatu perkataan yang tidaklah dia maksudkan kecuali hanya untuk mengadakan perdamaian (perbaikan); orang yang berkata (bohong) ketika dalam peperangan; dan seorang suami yang berkata kepada istri dan istri yang berkata kepada suami.
Bunda, kebohongan finansial adalah salah satu yang menyebabkan keretakan rumah tangga. Apa yang menyebabkan suami suka berbohong masalah uang? Bagaimana supaya suami tidak lagi melakukan kebohongan finansial? Baca artikel berikut sampai akhir, Bun.
Mengabaikan ketika Bunda membahas keuangan
Melansir dari laman Investopedia, sikap defensif atau diam ketika salah satu pasangan mengangkat topik keuangan adalah hal biasa di antara pasangan yang berjuang dengan perselingkuhan keuangan.
Jika kedua pasangan tidak memiliki pemikiran yang sama mengenai uang, masalah keuangan sering kali menyebabkan pasangan tersebut berpisah atau pernikahannya tidak bahagia.
Yuk, Bangun Ulang Kepercayaan!
Bunda, membangun ulang kepercayaan membutuhkan waktu dan kesabaran. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, serta komitmen untuk memperbaiki situasi bersama-sama.
Dengan mengambil langkah-langkah di atas, Anda dan pasangan dapat bekerja sama untuk mengatasi kebohongan finansial dan membangun kembali fondasi yang kuat untuk masa depan keuangan dan hubungan yang lebih sehat.
Ingatlah bahwa kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh bersama, dan dengan upaya bersama, Anda dapat mengatasi tantangan ini. Semangat!
Bila tips di atas belum membantu, Anda juga bisa berkonsultasi dengan saya atau perencana keuangan Finansialku lainnya sebagai penengah yang netral untuk mengatasi permasalahan keuangan Anda dan suami. Hubungi melalui nomor WhatsApp 0851 5866 2940.
Disclaimer: Finansialku adalah perusahaan perencana keuangan di Indonesia yang melayani konsultasi keuangan bersama Certified Financial Planner (CFP) seputar perencanaan keuangan, rencana pensiun, dana pendidikan, review asuransi dan investasi.
Finansialku bukan platform pinjaman online dan tidak menerima layanan konsultasi di luar hal-hal yang disebutkan sebelumnya. Artikel ini dibuat hanya sebagai sarana edukasi dan informasi.
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Jangan lupa bagikan informasi ini kepada pasangan suami-istri lainnya yang memiliki permasalahan serupa. Terima kasih.
kontenPedia.com - Dalam kehidupan rumah tangga, pernahkah mengalami saat sang suami bersifat tidak terbuka kepada sang istri.
Dirangkum kontenPedia dari laman Bincang Syariah, berikut ini adalah hukum jika suami berbohong soal keuangan dalam Islam.
Dalam kehidupan nyata, terdapat suami yang tidak terbuka kepada istrinya dalam masalah keuangan.
Bahkan ada juga yang merahasiakan dan berbohong kepada istrinya.
Baca juga: Saatnya Mengatur Keuangan Jangka Panjang dengan Investasi
Misalnya, suami tidak memberitahu istrinya mengenai besaran gaji atau penghasilannya.
Bisa juga sang suami memberitahu namun berbohong, tidak sesuai faktanya.
Hukum Suami Berbohong Masalah Keuangan dalam Islam
Dalam Islam, suami tidak memiliki kewajiban untuk memberitahu istrinya mengenai besaran gaji atau penghasilannya.
Kewajiban bagi suami adalah memberi nafkah pada istrinya dengan baik dan layak, baik makanan, pakaian, dan tempat.
Selama hal itu sudah dipenuhi suami, maka kewajiban nafkah pada istrinya sudah gugur.
Oleh karena itu, jika suami sudah menafkahi istrinya dengan baik dan layak dari penghasilannya.
Maka istrinya tidak boleh menuntut suaminya untuk terbuka, transparan mengenai besaran gaji atau penghasilannya.
Menurut para ulama, suami memiliki hak penuh terhadap harta yang didapatkan dari hasil kerjanya.
Karena itu, selama suami sudah melaksanakan tanggung jawab nafkah dengan baik dan layak kepada istrinya, maka suami boleh merahasiakan besaran gaji atau penghasilannya dari istrinya.
Hal ini atas dasar pertimbangan kemaslahatan dan kebaikan, dan bukan bermaksud untuk menipu.
Misalnya istri terlalu perhitungan dan pelit, lantas suami hampir tak bisa berbagi kebaikan dengan orang tua atau keluarganya yang lain.
Dalam hal ini, demi kebaikan, suami boleh merahasiakan keuangan miliknya. Ini boleh dilakukan apabila memang istrinya terlalu posesif terhadap harta suami.
Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa di antara kebohongan yang diperbolehkan adalah suami berbohong kepada istrinya, atau sebaliknya.
Tentu dengan tujuan untuk kemasalahatan dan kebaikan, tentunya termasuk dalam masalah keuangan.
Selama tidak berniat menipu, maka boleh bagi suami merahasiakan besaran gaji atau penghasilannya dari istrinya dan istri tidak boleh menuntut suami untuk terbuka dan transparan dalam masalah keuangan.
Baca juga: Pelajaran Pengelolaan Keuangan dari Drama Squid Game
Hadis tersebut adalah hadis riwayat Imam Abu Dawud dari Ummu Kultsum binti ‘Uqbah bin ‘Abi Mu’aythin, dia pernah mendengar Nabi Saw bersabda;
أَعُدُّهُ كَاذِبًا، الرَّجُلُ يُصْلِحُ بَيْنَ النَّاسِ، يَقُولُ: الْقَوْلَ وَلَا يُرِيدُ بِهِ إِلَّا الْإِصْلَاحَ، وَالرَّجُلُ يَقُولُ: فِي الْحَرْبِ، وَالرَّجُلُ يُحَدِّثُ امْرَأَتَهُ، وَالْمَرْأَةُ تُحَدِّثُ زَوْجَهَا
Tidaklah termasuk bohong; orang (berbohong) untuk mendamaikan di antara manusia, dia mengatakan suatu perkataan yang tidaklah dia maksudkan kecuali hanya untuk mengadakan perdamaian (perbaikan); orang yang berkata (bohong) ketika dalam peperangan; dan seorang suami yang berkata kepada istri dan istri yang berkata kepada suami.
Itulah penjelasan mengenai hukum suami berbohong soal keuangan dalam rumah tangga, semoga bermanfaat.
Baca juga: Beberapa Tips Mengatur Keuangan, Salah Satunya Rajin Sedekah
Editor: Aries Marthadiharja -
Mami perlu waspada ketika menghadapi suami yang tidak jujur masalah keuangan.
Sikap suami yang seperti ini, hanya akan membuat perencanaan keuangan Mami akan semakin berantakan.
Mendengarnya saja membuat Mami cemas bukan? Jika Mami ada di posisi seperti itu, di artikel ini kami akan menjelaskan ciri suami tidak jujur masalah keuangan dan apa yang harus Mami lakukan ketika menghadapinya.
#4 Komunikasi Terbuka
Lakukan diskusi yang jujur dan terbuka tentang keuangan. Buat kesepakatan mengenai pengelolaan uang bersama dan tujuan keuangan keluarga. Anda bisa mulai bangun dengan diskusi soal jumlah yang yang dipakai setiap harinya.
Selain itu, kamu pun bisa menerapkan beberapa tips yang ada di artikel ini 5 Tips Jitu Keterbukaan Keuangan dengan Pasangan.
Mami Menemukan Ada Saldo Uang yang Tidak Seimbang di Rekening Bank
Setelah 5 bulan pernikahan, berulang kali Mami menemukan kalau rekening Mami dan suami ada jumlah uang yang tidak seimbang di rekening.
Misalnya, saldo seharusnya masih ada Rp7 juta tapi ketika dicek lagi tiba-tiba saldonya hanya Rp4 juta. Ketika Mami bertanya ke suami, katanya tidak memakainya sama sekali dan jarang memakai uang yang ada di sana.
Padaha, Mami juga tidak merasa memakainya. Nah, ini salah satu ciri suami yang tidak jujur masalah keuangan.
Solusi Mengatasi Suami Suka Berbohong Masalah Uang
Banyak pasangan yang merasa enggan untuk terbuka mengenai masalah keuangan rumah tangga sejak awal pernikahan. Hal tersebut kemudian dapat menyebabkan “perselingkuhan” finansial dalam rumah tangga. Padahal, keterbukaan dalam hal keuangan sangat penting dalam pernikahan.
Kurangnya kepercayaan dan komunikasi yang buruk dalam hal finansial dapat menjadi pemicu masalah keuangan keluarga. Untuk itu, perlu dilakukan langkah-langkah berikut untuk mengatasi kebohongan finansial yang dilakukan suami:
Kurang transparasi masalah keuangan
Salah satu tanda paling umum pasangan yang bohong terkait hal ini adalah kurang melakukan transparansi masalah keuangan.
Artinya, salah satu pasangan tidak memberikan informasi penting tentang keuangan atau memberikan rincian yang tidak lengkap. Hal ini mungkin termasuk tidak mengungkap jumlah pengeluaran, tagihan, atau utang.
Jika pasangan tidak bersedia menceritakan situasi keuangannya, hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah yang lebih dalam.
#2 Pahami Alasan di Balik Ketidakjujuran
Suami mungkin merasa istri terlalu posesif atau curiga, sehingga menyembunyikan masalah keuangan. Mengetahui alasan ini dapat membantu Anda mendekati masalah dengan lebih empati.
[Baca Juga: Istri Bingung Suami Kerja Apa, Gajinya Cuma Rp 200 Ribu?]
#2 Tidak Nyaman Membicarakan Keuangan
Beberapa suami merasa risih atau tidak nyaman ketika membicarakan masalah keuangan. Hal ini bisa membuat mereka cenderung menghindar atau tidak terbuka mengenai kondisi keuangan yang sebenarnya.