Lebih Sering Buang Air Kecil Di Malam Hari

Lebih Sering Buang Air Kecil Di Malam Hari

Pemeriksaan yang Biasanya Dilakukan Dokter

Jika kamu kerap mengalami nocturia, apalagi bila disertai gejala berbagai penyakit yang sudah disebutkan di atas, kamu disarankan untuk segera berkonsultasi ke dokter, ya.

Ketika melakukan pemeriksaan, dokter akan menanyakan beberapa hal untuk memperkirakan penyebab nocturia, seperti:

Setelah itu, jika diperlukan, dokter akan melakukan beberapa tes, seperti tes urine, tes darah, dan tes urodinamik, untuk memastikan penyakit yang sedang kamu derita.

Konsumsi alkohol atau kafein

Alkohol dan kafein dapat memiliki efek diuretik. Minuman itu bekerja menghambat pelepasan hormon antidiuretik yang mengontrol reabsorpsi air dalam tubuh.

Dampaknya, terjadi peningkatan produksi urine dan memicu keinginan sering buang air kecil.

Sering buang air kecil bisa jadi pertanda adanya gangguan yang membahayakan.

Lantas, kapan sebaiknya menghubungi dokter? Kamu bisa mengetahuinya di sini: Terlalu Sering Kencing, Kapan Sebaiknya Hubungi Dokter?

Itulah beberapa penyakit yang beberapa tandanya adalah nokturia atau peningkatan frekuensi buang air kecil pada malam hari.

Jika gangguan tak kunjung membaik, segera hubungi dokter spesialis penyakit dalam untuk mendeteksi penyebab yang mendasarinya.

Prolaps kandung kemih;

Tumor pada kandung kemih, prostat, atau daerah panggul;

Nokturia bisa menjadi gejala awal kehamilan. Kondisi ini bisa terjadi pada awal kehamilan atau kehamilan yang memasuki trimester lanjut. Hal ini disebabkan oleh ukuran rahim yang semakin membesar, sehingga menekan kandung kemih.

Beberapa obat bisa memberikan efek samping berupa nokturia. Obat diuretik yang diresepkan untuk mengobati tekanan darah tinggi seringkali menyebabkan nokturia. Kalau kamu mengalaminya, sebaiknya periksakan ke dokter apabila kamu tidak bisa lagi mengontrol keluarnya urine. Kini buat janji dengan dokter bisa melalui aplikasi Halodoc, lho! Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.

Baca Juga: Asupan Garam yang Berlebihan Bisa Picu Nokturia, Benarkah?

Penyebab umum lain dari nokturia adalah konsumsi cairan yang berlebihan. Alkohol dan minuman berkafein bersifat diuretik yang menyebabkan tubuh memproduksi lebih banyak urine. Konsumsi alkohol atau minuman berkafein berlebihan juga dapat sebabkan seseorang terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

Apakah Kondisi Ini Berbahaya?

Berbahaya atau tidaknya nokturia tergantung pada kondisi medis yang mendasarinya. Jika nokturia disebabkan oleh konsumsi alkohol atau kafein mungkin masih bisa ditangani dengan mengubah gaya hidup. Namun, jika kondisi ini disebabkan oleh penyakit tertentu, seperti infeksi saluran kemih, infeksi ginjal, diabetes, atau tumor mungkin termasuk kondisi yang membahayakan.

Adakah Pencegahan yang Bisa Dilakukan?

Ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi dampak nokturia. Pertama, sebaiknya kurangi jumlah air dalam 2-4 jam sebelum tidur membantu mencegah buang air kecil di malam hari. Hindari minuman yang mengandung alkohol dan kafein juga termasuk pencegahannya.  Kamu juga perlu buang air kecil terlebih dahulu sebelum tidur.

Baca Juga: Kenali 5 Tes Medis untuk Diagnosis Nokturia

Perhatikan baik-baik apa yang membuat gejala nokturia semakin buruk, sehingga kamu dapat mencoba mengubah kebiasaan. Beberapa orang merasa terbantu untuk membuat catatan harian tentang apa yang mereka minum dan kapan waktu meminumnya.

Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu terbangun hanya karena ingin buang air kecil? Kalau cuma terjadi satu kali saat kamu tidur mungkin masih aman-aman saja. Tetapi, bila munculnya keinginan buang air kecil terlalu sering, bisa jadi kamu mengalami nokturia. Nokturia atau nocturnal polyuria adalah istilah medis untuk buang air kecil berlebihan di malam hari. Selama waktu tidur, tubuh cenderung menghasilkan urine yang lebih sedikit.

Baca Juga: Poliuria dan Nokturia, Apa Bedanya?

Artinya, kebanyakan orang umumnya tidak perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil dan dapat tidur tanpa gangguan selama 6-8 jam. Selain mengganggu tidur, nokturia bisa menjadi tanda kondisi medis yang mendasarinya.

Apa yang Menyebabkan Seseorang Alami Nokturia?

Penyebab nokturia dapat berkisar dari pilihan gaya hidup hingga kondisi medis. Nokturia lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua, tetapi dapat terjadi pada usia berapa pun. Berikut beberapa hal yang bisa sebabkan nokturia:

Ada sejumlah kondisi medis yang menyebabkan nokturia, salah satunya adalah infeksi saluran kemih. Infeksi ini menyebabkan sensasi terbakar dan buang air kecil yang mendesak sepanjang hari dan malam. Kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan nokturia, yaitu:

Infeksi atau pembesaran prostat;

Konsumsi alkohol atau kafein

Alkohol dan kafein dapat memiliki efek diuretik. Minuman itu bekerja menghambat pelepasan hormon antidiuretik yang mengontrol reabsorpsi air dalam tubuh.

Dampaknya, terjadi peningkatan produksi urine dan memicu keinginan sering buang air kecil.

Sering buang air kecil bisa jadi pertanda adanya gangguan yang membahayakan.

Lantas, kapan sebaiknya menghubungi dokter? Kamu bisa mengetahuinya di sini: Terlalu Sering Kencing, Kapan Sebaiknya Hubungi Dokter?

Itulah beberapa penyakit yang beberapa tandanya adalah nokturia atau peningkatan frekuensi buang air kecil pada malam hari.

Jika gangguan tak kunjung membaik, segera hubungi dokter spesialis penyakit dalam untuk mendeteksi penyebab yang mendasarinya.

Kandung kemih overaktif (OAB);

Masalah pada ginjal dapat menjadi penyebab sering buang air kecil

Gangguan ginjal seperti gagal ginjal atau batu ginjal dapat memengaruhi fungsi ginjal dan menyebabkan sering buang air kecil.

Dampaknya, terjadi nokturia atau frekuensi buang air kecil di malam hari.

Sering Buang Air Kecil Tanda Hamil?

Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.

Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia

Halodoc, Jakarta – Dalam kurun waktu 24 jam, seseorang normalnya akan buang air kecil sebanyak 7 hingga 8 kali. Namun, ada beberapa penyebab sering buang air kecil yang terjadi akibat mengonsumsi lebih banyak air dari biasanya.

Selain memperhatikan frekuensi buang air kecil, kamu juga perlu waspada jika perubahannya terjadi di malam hari. Sebab, ini bisa menjadi beberapa tanda gangguan kesehatan pada tubuh.

Infeksi saluran kemih

Kondisi ini bisa terjadi akibat infeksi bakteri pada saluran kemih. Selain menyebabkan sering buang air kecil di malam hari, infeksi saluran kemih juga bisa memicu rasa nyeri dan perubahan warna urine menjadi lebih gelap.

Sleep apnea terjadi akibat adanya saluran udara yang menghambat dinding tenggorokan. Kondisi ini menyebabkan seseorang mengalami henti napas selama beberapa detik saat tidur.

Akibatnya, otot jantung akan meregang dan mengirim sinyal untuk mengeluarkan lebih banyak air serta garam.

Inilah yang kemudian membuat kamu mengalami peningkatan frekuensi buang air kecil di malam hari.

Kadar gula yang terlalu tinggi membuat ginjal tidak mampu menyerap semua kelebihannya.

Akhirnya, kadar gula yang keluar melalui urine sehingga pengidap sering buang air kecil, terutama di malam hari.

Untuk menurunkan kadar gula darah yang tinggi, salah satu cara yang dapat kamu lakukan adalah tidur siang.

Tak hanya itu, kamu bisa klik artikel ini untuk mengetahui manfaat lainnya: Ini 11 Manfaat Tidur Siang untuk Kesehatan.